Pentingnya Ilmu Budaya Dasar
Judul : Pentingnya Ilmu Budaya Dasar
Tema : Definisi Ilmu Budaya Dasar
Oleh : Anugrah DS / 11314444/ 1TA02
sumber gambar : http://www.bahasakita.com/dalang/
Pentingkah kita mempelajari suatu budaya ? Apakah manfaat mempelajari budaya itu sendiri. Mungkin bagi sebagaian orang atau kalangan anak muda jaman sekarang hal itu kurang dipahami. Sebagaian remaja bahkan menganggap bahwa mempelajari budaya itu ketinggalan jaman, kurang uptodate dan lainnya. Namun seperti itukah ? Jawabannya adalah tidak. Budaya merupakan hal yang penting dan harus dipelajari.
Budaya sendiri istilahnya seperti warisan turun-temurun dari nenek moyang. Dengan adanya budaya hidup kita akan lebih tertata. Pada dasarnya budaya dan manusia merupakan dua hal yang saring terikat. Manusia menciptakan budaya dan budaya sendirilah yang mengatur hidup manusia. Sehingga budaya dan manusia adalah dua hal yang saling terikat. Budaya tidak hanya pentng, namun pada dasarnya juga bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Lalu , pentingkah kita mempelajari budaya itu sendiri ? sebelum saya jabarkan pentingnya kita mempelajari suatu budaya, berikut definisi budaya menurut para ahli :
Kata Budaya berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi (Sansekerta) yang berarti “akal” (Koentjaningrat, 1974: 80) 1
1. Parsudi Suparlan
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk social, yang digunakan untukmenginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan (1981/1982;3) 2
2. Menurut Prof. Mr M.M Djojodigoeno
Kebudayaan atau budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
· Cipta : Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman lahir dan batin.
· Karsa : Norma – norma keagamaan atau kepercayaan, yang bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.
· Rasa : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.3
3. E.B Tylor (1871)
Kebudayaan adalah kompleks yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 4
4. Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 4
.
5. Sultan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.4
6. Koentjaraningrat
Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekerti.4
7. C.A. Van Peursen
Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang , dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam. 4
8. Kroeber dan Klukhon
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran , perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiaannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterkaitan terhadap nilai-nilai. 4
Jadi, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. 4
Jadi, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. 4
Dari definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli tersebut, kita jadi lebih mengetahui tentang budaya itu sendiri. Ilmu budaya dasar sendiri memiliki banyak konsep-konsep yang mengatur hidup manusia tersebut. Kemudian budaya tersebut dikembangkan untuk kepentingan manusia juga. Berikut adalah pendapat dari saya tentang beberapa hal yang membuat Ilmu Budaya Dasar menjadi penting bagi kita semua.
1. Dengan IBD, kita akan menyadari budaya kita sendiri
Kadangkala, kita merasa bahwa budaya ketinggalan jaman. Karena hal itulah kita perlahan melupakan budaya yang melekat pada diri kita. Sebagai contoh, ada seorang anak jawa yang sudah lama tinggal di Ibukota. Otomatis, secara tidak langsung dia akan terbawa oleh budaya globalisasi. Ketika seorang bertanya , darimanakah anda ? Jawa. Apakah anda tahu bagaimana budaya jawa ? maka jawaban untuk pertanyaan kedua itu mungkin anak tersebut tidak dapat menjawabnya. Maka dari itulah, dimanapun anda, jangan pernah melupakan budaya yang telah melepat pada diri masing-masing.
2. Kita akan menghargai Budaya yang lain
Banyak yang tidak menghargai budaya . Karena Mindset sebagaian orang mengatakan bahwa “ Budaya Ketinggalan Jaman” maka dia mulai menyepelekan budaya dari orang lain. Mereka cenderung cuek dengan orang lain. Seperti missal ketika budaya jawa mengharuskan orang bepenampilan rapih, namun ketika kita berhadapan dengan oprang yang terbawa arus globalisasi maka pasti akan dikatakan “ kamu norak banget sih” . banyak yang terjadi di sekeliling kita seperti ini dikarenakan kita tidak mempelajari budaya. Hal ini menyebabkan kita menyepelekan budaya lain.
3. Memperluas pemikiran
Mungkin kita bertanya , Budaya akan memperluas pemikiran ? Ya benar. Dengan mempelajari budaya kita . kita akan menjadi tahu bagaimana kebudayaan antara jawa dan sumatera, Kalimantan dengan bali, serta kebudayaan lainnya. Serta bagaimana karateristik masing-masing budaya tersebut.
4. Agar kita bisa beradaptasi
Dengan adanya budaya kita menjadi bisa beradapytasi. Selamanya, kita tidak akan berkumpul dengan orang jawa terus, atau orang sunda terus. Kita akan dihadapkan kenyataan bahwa kita akan berkumpul dengan berbagai macam budaya.. dengan mempelajari budaya, kita akan mempelajari karateristik dari budaya masing-masing.
Daftar Pustaka :
1 Koentjaningrat, 1974, Pengantar Antropologi. Jakarta : Aksara Baru
2 Suparlan, Parsudi, 1981/82, “Kebudayaan, Masyarakat, dan Agama: Agama sebagai Sasaran Penelitian Antropologi”, Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia (Indonesia Journal of Cultural Studies), Juni jilid X nomor 1. Jakarta : Fakultas Sastra Universitas Indonesia
3 Djojodigoeno,M.m .(1958). Asas - asas sosiologi. Jogjakarta: Jajasan badan penerbit Gadjah Mada.
4 Nugroho, W., & Muchji, A. (1996). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Gunadarma
Komentar
Posting Komentar