Pelapisan Sosial di Indonesia
A. Pelapisan Sosial di Indonesia
Pada dasarnya, tuhan menciptakan manusia dengan derajat yang sama. Tuhan tidak membeda-bedakan antara kaum satu dengan kaum yang lain. Namun dalam kehidupan nyata yang terjadi di masyarakat, kadangkala masyarakat merasa dirinya lebih baik daripada orang atau bisa dikatakan dia memiliki kelebihan lebih dari orang lain. Kelebihan yang dimiliki tersebut dapat berupa kekayaan, kekuasaan, keturunan, pendidikan,dan skill. Adanya penilaian yang berbeda dari suatu kelompok terhadap kelompok lain berdasarkan sesuatu yang dianggap lebih akan membentuk suatu pola yang bisa disebut pelapisan sosial / stratifikasi sosial. Dengan demikian, stratifikasi sosial adalah Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Di indonesia sendiri, stratifikasi sosialnya sangat kental. Hal mudah yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sebagai seorang pelajar/mahasiswa adalah senioritas.Di sini, kelompok senior merasa bahwa dirinya merasa lebih tinggi dari juniornya. Selain itu, setiap masyarakat di indonesia mempunyai sesuatu yang dihargai baik berupa kepandaian, kekayaan, kekuatan , dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan yang dimilikinya tersebut, menyebabkan stratifikasi sosial semakin terasa. Semakin banyak keahlian yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin tinggi dan dihargai orang tersebut. Berbeda dengan mereka yang tidak memiliki keahlian.Selain itu, kadangkala di indonesia memandang bahwa seseorang yang mempunyai jabatan (ketua / pemimpin) pasti menempati lapisan yang lenbih tinggi daripada anggota masyarakat yang tidak memiliki apa-apa. itulah mengapa di indonesia stratifikasi sosial sangat terasa sekali stratifikasi sosialnya. Dari penjabaran hal panjang diatas, dapat disimpulkan faktor yang menyebabkan hal tersebut, antara lain :
a. Perbedaan ras dan budaya. Ketidaksamaan ciri biologis, seperti warna kulit, latar belakang etnis, dan budaya telah mengarah pada lahirnya stratifikasi dalam masyarakat. Dalam hal ini biasanya akan terjadi penguasaan grup yang satu terhadap grup yang lain.
b. Pembagian tugas dalam hampir semua masyarakat menunjukkan sistem pembagian tugas yang bersifat spesialisasi. Posisi-posisi dalam spesialisasi ini berkaitan dengan perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dari order sosial yang muncul.
c. Kejarangan. Stratifikasi lambat laun terjadi, karena alokasi hak dan kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan ini terasa apabila masyarakat mulai membedakan posisi, alatalat kekuasaan, dan fungsi-fungsi yang ada dalam waktu yang sama. Jadi, suatu kondisi yang mengandung perbedaan hak dan kesempatan di antara para anggota dapat menciptakan stratifikasi.
Sementara itu, Koentjaraningrat mengatakan ada tujuh hal yang dapat mengakibatkan atau melahirkan stratifikasi social dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut.
a. Kualitas dan kepandaian.
b. Kekuasaan dan pengaruhnya.
c. Pangkat dan jabatan.
d. Kekayaan harta benda.
e. Tingkat umur yang berbeda.
f. Sifat keaslian.
g. Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
B. Pelapisan Sosial disekitar kita
Contoh Pelapisan sosial yang terjadi di sekitar kita :
1. Orang yang memiliki harta lebih memandang orang yang berada di bawahnya memiliki status yang sangat rendah daripada dirinya.
2. Orang yang memiliki kekuatan lebih dapat memandang semena-mena orang yang tidak memiliki kekuatan apa-apa sehingga dapat bersikap semena-mena terhadap orang tersebut.
3. Orang biasa yang menghormati sesepuh, bupati, gubernur.
4. Senioritas
5. Antara orang yang mmiliki pendidikan tinggi (Sarjana) dengan yang hanya berpendidikan rendah.
Oleh : Anugrah Dwi Setiyo /1TA02/11314444
Sumber Referensi :
( Diakses pada 02-01-2015, 05.45)
(Diakses pada 02-01-2015, 07.00)
Komentar
Posting Komentar