Manusia dan Pemujaan

Tema    : Manusia dan Pemujaan

Oleh     : Anugrah Dwi Setiyo / 1TA02 / 11314444


           Manusia diciptakan oleh Tuhan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia diciptakan oleh tuhan memiliki sifat jasmani dan rohani yang lengkap. Dalam sifat jasmani, manusia diberikan panca indera, tangan, kaki, serta hal lain. Hal ini dimaksudkan agar manusia dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Sedangkan pada sifat rohani, manusia memiliki perasaan. Sifat dari perasaan inilah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Dengan sifat perasaan ini, manusia akan berfikir sebelum bertindak. Manusia akan melihat baik atau buruknya sesuatu sebelum mereka mengambil suatu tindakan. 

           Pada dasarnya, tuhan menciptakan manusia agar manusia dapat berkomunikasi. Tidak hanya berkomunikasi pada sesama manusia, diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan pencipta mereka, Tuhan. Dalam hal berkomunikasi kepada Tuhan-nya, setiap manusia memiliki cara tersendiri. Masing-masing manusia memiliki kepercayaan masing-masing terhadap bagaimana mereka memuja , atau berkomunikasi terhadap tuhan. Komunikasi terhadap tuhan inilah yang dinamakan dengan Pemujaan. Manusia memuja Tuhan inilah merupakan suatu bentuk perwujudan cinta manusia kepada tuhan dalam bentuk komunikasi ritual. Komunikasi ritual yang disampaikan oleh manusia antara satu dan lain berbeda.

             Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan.  Sejak manusia diciptakan, manusia mulai mencari bentuk kmomunikasi mereka kepada tuhan. Bentuk komunikasi sendiri bermacam-macam. Seperti animisme, dinamisme dan sebagainya. Bentuk komunikasi ini merupakan suatu jembatn harapan manusia kepada tuhan agar permintaan mereka dikabulkan. Selain itu, manusia pada dasarnya ingin bahwa setiap doa atau harapan mereka dikabulkan. Untuk itulah manusia mencari bentuk sesempurna mungkin dalam berkomunikasi (memuja) kepada Tuhan. 

           Bentuk cinta kasih manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh adalah bagi umat islam. Islam sendiri mengajarkan kepada umatnya agar selalu menjalankan shalat lima waktu. Shalat merupakan suatu wujud kecintaan bagi umat islam kepada Allah. Dengan adanya shalat inilah merupakan suatu komunikasi ritual umat islam kepada Allah.  Ketika menjalankan shalat, manusia akan berkomunikasi lewat hati (batin) dan mencurahkan semua isi hatinya kepada Allah. Tidak hanya curahan, namun permintaan, Jalan keluar, dan hal lain. Shalat disini merupakan suatu pemujaan umat islam kepada Allah.

           Pemujaan adalah dimana kita memuja dengan suatu harapan dan mengagungkan yang kita senangi. Dalam memuja, dapat dilakukan dengan berbagai cara.  Seperti zaman dahulu, manusia memuja leluhur dengan masing-masing kepercayaan yang berbeda, memuja suatu agama tertentu, dan suatu kepercayaan lain. Bentuk pemujaan leluhur oleh manusia zaman dahulu dan mungkin sekarang adalah kepercayaan mereka bahwa leluhur yang sudah meninggal masih memiliki kemampuan untuk merubah nasib manusia yang masih hidup. Kadangkala, pemujaan terhadap leluhur diikuti pula oleh suatu ritual. Pemujaan dan ritual nilah merupakan suatu kesatuan. Misalnya , umat islam memuja Allah, bentuk komunikasi ritualnya adalah shalat.

          Manusia dan pemujaan merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan. Pemujaan yang dilakukan manusia akan terus dilakukan sampai seorang manusia meninggal. Walaupun bentuk pemujaan manusia berbeda, namun tujuan mereka adalah sama. Yaitu mereka ingin mendekatkan diri kepada tuhan dan pemujaan mereka adalah wujud cinta kasih mereka. Dengan adanya pemujaan inilah diharapkan manusia agar selalu berkomunikasi dengan tuhan mereka. Selain itu, diharapkan pula manusia agar dekat dengan Tuhan, menyampaikan harapan, keluh kesah, masalah dan hal lain. Hal ini agar kehidupan manusia memiliki keseimbangan, baik dengan sesama manusia, dan Tuhan mereka.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tes Kesehatan UG

Pentingnya Ilmu Budaya Dasar

Cinta Kasih Menurut Sarlito W. Sarwono