Manusia dan Penderitaan
Tema : Manusia dan Penderitaan
Oleh : Anugrah Dwi Setiyo / 11314444 / 1TA02
Manusia diciptakan oleh tuhan sempurna dalam jasmani dan rohani. Dalam
menjalin komunikasi atau hubungan dengan orang lain, manusia lebih
menggunakan rasa "perasaan" dalam menilai seseorang. Dengan adanya
perasaan inilah manusia belajar bagaimana menghargai orang lain. Manusia
sendiri menjalani kehidupan yang berbagai macam. Seperti istilah "roda
yang berputar", tidak selamanya manusia berada di atas dan tidak
selamanya pula manusia akan terus berada di bawah. Hal yang menjadi
sorotan pada manusia adalah ketika manusia terpuruk atau ketika
kehidupan manusia berada dalam penderitaan.
Penderitaan sendiri dapat diartikan sebagai suatu keterpurukan dalam kehidupan manusia. Maksudnya disini adalah manusia menahan atau menanggung sesuatu yang dianggap oleh orang yang berkaitan merasa tidak enak. Tidak enak disini dapat diartikan berbagai macam, seperti sakit, duka, kehilangan, dan hal lain. Dalam kehidupan nyata, perasaan penderitaan lebih dikarenakan manusia tidak menerima dengan apa yang dianggap tidak enak. Seperti hati resah, merasa bahwa dirinya kurang jika dibandingkan dengan orang lain, serta hal lain.
Dalam berbagai penjelasan tentang penderitaan, pada intinya adalah penderitaan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu penderitaan secara lahir maupun secara batin. Penderitaan secara lahir lebih mengarah kepada tubuh. Maksudnya adalah lebih mengarah kepada fisik yang dimiliki. Contoh penderitaan secara lahir adalah seperti sakit,cacat, disabilitas, dan hal lai. Berbeda dengan penderitaan secara lahir, penderitaan secara batin lebih menekankan pada perasaan dari seseorang. Contoh penderitaan secara batin adalah seperti perasaaan duka, sedih, kehilangan, dan sebagainya.
Penderitaan dalam kehidupan manusia identik dengan siksaan. Maksudnya adalah, ketika manusia merasakan suatu penderitaan kadangkala mereka merasa bahwa itu adalah suatu pukulan atau suatu siksaan secara bain maupun secara fisik. Siksaan sendiri dapat diartikan sebagai kebimbangaan, kesepian , atau ketakutan pada diri manuia. Siksaan yang secara jasmani misalnya adalah ketika merek mendapat hukuman dan hukuman tersebut berbentuk kekerasan fisik. Siksaan dalam bentuk rohani lebih menekankan pada peraaan hai yng tidak enak. Misalnya ketika seseorang membunuh orang lain. Secara tidak langsung, perasaan bersalah selalu ada. Sang pelaku pembunuhan mendapatkan tekanan atau ketakutan berupa siksaan dalam hal psikologis jiwanya. Perasaan jiwa sang pelaku pada dasarnya berkecambuk di dalam hatinya.
Pada intinya, sebab-sebab manusia mengalai siksaan dalam penderitaan ada dua macam, yakni :
1. Perbuatan buruk manusia terhadap manusia lain
Dalam hal ini, seperti yang dicontohkan diatas. Misal pembunuh membunuh seseorang. Maka dalam hainya berkecambuk berupa siksaan psikologis dalam dirinya berupa perasaan bersalah.
2. Penyakit, siksaan, atau axab tuhan
Dalam sebab kedua ini, leih menekankan kepada bagaimana tuhan mengingatkan manusia. Peringatan tuhan kepada manusia ini bermaam-macam. Misalkan tuhan mengingatkan perbuatan manusia itu tidak baik. Sehingga tuhan mengingatkan manusia dalam bentuk penyakit, atau hal lain baik dalam bentuk lahir maupun batin.
Penderitaan manusia dapat menimbulkan suatu hal yang baik maupun hal buruk. Ini semua tergantung bagaimana manusia mengambil sisi dari suatu kejadian. Beberapa segi positif dan negatif dalam penderitaan antara lain.
a. Negatif
Dalam menjalani suatu kehidupan, kadangkala ketika manusia ditimpa oleh sebuah pendeitaan manusia sendiri berpikir bahwa dengan "Adanya penderitaan ini, saya menjadi tidak bersemangat dalam menjalani hidup. saya lebih baik mati daripada menanggug semua beban ataupun tekanan penderitaan ini". Itu merupakan sisi negatif dalam pengaruh penderitaan terhadap manusia yaitu berupa tidak punya semangat hidup.
b. Positif
Disisi lain, ada segi positif yang dapat kita ambil dari suatu penderitaan. Segi positif yang dapt kita ambil adalah bahwa penderitaan merupakan suatu yang harus diloloskan dai kehidupan ini Maksudnya adalah kita berusaha untuk melepaskan penderitaan dari kehidupan kita. dengan berpikiran positif seperti ini, kita akan selalu bersyukur dan memandang suatu penderitaan sebagai suatu ujian yang setelah kita mampu untuk menghadapinya, kita akan mendapatkan suatu kehidupan yang indah dan lebih baik di kemudian hari.
Komentar
Posting Komentar