ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)
Anugrah Dwi Setiyo;11314444;4TA01
(Aspek Hukum Dalam Pembangunan)
Fungsi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen untuk mengatur
pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah
serta prioritas pembangunan secara umum.
Penyusunan
APBN memiliki tujuan sebagai pedoman pengeluaran dan penerimaan negara agar
terjadi keseimbangan yang dinamis dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja dalan rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, anggaran pendapatan dan belanja negara
harus dirumuskan sedemikian rupa yang mencakup perkiraan periodik dari semua
pengeluaran dan sumber penerimaan.
Dalam
Undang - Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 3 dikemukakan tentang fungsi APBN,
sebagai berikut.
1.
Fungsi Otorisasi
Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar
untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2.
Fungsi
Perencanaan
Fungsi
perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3.
Fungsi
Pengawasan
Fungsi
pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai
apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
4.
Fungsi
Alokasi
Fungsi
alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perekonomian.
5.
Fungsi
distribusi
Fungsi
distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara harus memerhatikan
rasa keadilan dan kepatutan.
6.
Fungsi
Stabilisasi
Fungsi
stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Peran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Peran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah sebagai berikut :
1.
Menciptakan kestabilan keuangan ataupun moneter negara
Negara dapat mengatur jumlah
uang yang beredar di masyarakat umum. Tanpa adanya APBN dan tanpa adanya
kestabilan uang yang beredar di masyarakat nantinya akan membuat situasi kacau.
Jika situasi sudah kacau berkaitan dengan kestabilan uang yang beredar di
masyarakat, akan menyusahkan pemerintahan negara sendiri. Seperti contohnya
adalah kekacauan tersebut berbentuk, masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan
yang miskin akan semakin miskin, karena tidak adanya kestabilan uang yang
beredar di masyarakat.
2.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Dengan adanya APBN negara atau pemerintahan
dapat mengetahui besarnya GNP dari satu tahun ke tahun yang selanjutnya.
3.
Memperlancar distribusi pendapatan.
Lancarnya distribusi
pendapatan berfungsi untuk mengetahui sumber dana penerimaan dan penggunaan
dana untuk belanja para pegawai pemerintah. Selain itu juga dana untuk belanja
barang yang dilakukan oleh pegawai pemerintahan, dan sebagainya. Oleh karena
itu, para pihak yang mengatur distribusi pendapatan haruslah memastikan bahwa
distribusi pendapatan atau anggaran untuk para pegawai tidak terjadi masalah.
4.
Menciptakan investasi di masyarakat.
Masyarakat selanjutnya dapat
mengembangkan bermacam-macam industri di dalam negeri. Masih banyak sekali SDA
yang ada di Indonesia yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Dengan
pengembangan investasi yang dikembangkan oleh masyarakat, akan membantu
perekonomian masyarakat itu sendiri maupun pendapatan bagi negara. Jadi seperti
simbiosis mutualisme. Simbiosis mutualisme sangatlah dibutuhkan bagi negara
berkembang seperti Indonesia ini, karena jika masyarakat berkembang
investasinya, tentunya negara pun berkembang juga dan pastinya mempengaruhi
kedudukannya di dunia.
5.
Memperluas kesempatan kerja.
Seperti yang kita tahu bahwa
terdapat banyak macam dan jenis pembangunan proyek-proyek negara dan investasi
negara. Proyek-proyek pembangunan yang bisa kita lihat saat ini lebih
mengikutkan masyarakat. Pemerintahan lebih terbuka dan transparan.
Proyek-proyek pembangunan tersebut antara lain yaitu pembangunan jalan tol,
perbaikan drainase, dan proyek pembangunan lainnya yang melibatkan masyarakat.
Dengan terbukanya dan meluasnya kesempatan kerja, masyarakat kesejahteraannya
dapat meningkat dan terjamin.
1.2
Struktur
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Struktur dan komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
adalah sebagai berikut :
1.
Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan
negara adalah penambahan nilai kekayaan bersih dalam sebuah negara. Beberapa
sumber pendapatan negara antara lain :
a. Penerimaan Pajak, meliputi :
1)
Pendapatan
Pajak Dalam Negeri
2)
Pendapatan
Pajak Perdagangan Internasional
b.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
meliputi :
1)
Penerimaan
Sumber Daya Alam
2)
Pendapatan
Laba BUMN
3)
Pendapatan
Badan Layanan Umum (BLU)
4)
Pendapatan
Negara Bukan Pajak Lainnya
2.
Belanja Negara
Belanja
Negara adalah pengurangan nilai kekayaan bersih dari suatu negara oleh
pemerintahan dalam periode tertentu. Beberapa belanja negara antara lain
:
a.
Belanja
Pegawai
b.
Belanja
Barang
c.
Belanja
Modal
d.
Belanja
Bunga dan Pinjaman
e.
Subsidi
(Energi dan Non Energi)
f.
Belanja
Hibah
g.
Belanja
Bantuan Sosial
h.
Belanja
Lain-lain
3.
Keseimbangan Primer APBN
Keseimbangan
Primer adlah Jumlah pendapatan Negara dikurangi belanja negara diluar
pembayaran bunga utang. Pemerintah dianggap berhasil apabila jumlah pendapatan
negara lebih besar daripada belanja negara.
4.
Surplus/Defisit Anggaran APBN
Surplus
Anggaran adalah keadaan dimana pendapatan negara lebih besar dari belanja
negara. Defisit Anggaran adalah keadaan dimana belanja negara lebih besar
dari pendapatan negara.
5.
Pembiayaan APBN
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang
perlu dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan mupun pada tahun anggarang berikutnya.
Prinsip Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
Penyusunan APBN didasarkan pada prinsip umum
yang meliputi berbagai aspek-aspek, antara lain sebagai berikut..
1.
Prinsip penyusunan berdasarkan aspek pendapatan
a. Mengindetifikasikan penerimaan sektor
anggaran dalam jumlah dan ketepatan penyetoran.
b. Mengintensifkan penagihan dan pemungutan
piutang negara, misalkan sewa penggunaan barang-barang milik negara, sewa
pelabuhan dan bandara.
c. Mengintensifkan tuntutan ganti rugi yang
diderita oleh negara dan denda yang dijanjikan.
2.
Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek
pengeluaran
a. Efektif dan efisien serta sesuai dengan
kebutuhan teknis yang ada.
b. Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran
dan program kegiatan.
c. Menggunakan semaksimal mungkin produk-produk
dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki
Sejak Orde Baru mulai membangun, APBN kita
disusun atas dasar tiga prinsip : prinsip anggaran berimbang (balance budget),
prinsip anggaran dinamis dan prinsip anggaran fungsional. Masing-masing prinsip
ini dapat diukur dengan cara perhitungan tertentu (Susento, 1995). Namun sejak
tahun 1999 tidak lagi digunakan prinsip anggaran berimbang dalam menyusun APBN.
APBN disusun berdasarkan prinsip anggaran defisit.
1. Prinsip Anggaran Defisit
Bedanya dengan prinsip anggaran berimbang
adalah bahwa pada anggaran defisit ditentukan :
a. Pinjaman LN tidak dicatat sebagai sumber
penerimaan melainkan sebagai sumber pembiayaan.
b. Defisit anggaran ditutup dengan sumber
pembiayaan DN + sumber pembiayaan LN (bersih)
Sebagai perbandingan dapat diringkas sebagai
berikut :
Anggaran Defisit Anggaran
Berimbang
PNH – BN = DA PDN
– PR = TP
DA = PbDN +
PbLN DAP
= AP – TP
PbDN = PkDN + Non –
Pk DN
PbLN = PPLN – PC
PULN
Keterangan
: Keterangan :
PNH =
pendapatan negara PDN
= Pendapatan DN
dan hibah PR =
pengeluaran rutin
BN =
belanja
negara TP =
tabungan pemerintah
DA =
defisit
Anggaran DAP
= defisit anggaran pembangunan
PbDN =
pembiayaan
DN AP =
anggaran pembangunan
PkDN = Perbankan
DN BLN =
bantuan luar negeri
Non-PkDN = Non-Perbankan DN
PbLN =
pembiayaan LN
PPLN =
penerimaan pinjaman LN
PCPULN = pembayaran cicilan
pokok Utang luar Negeri
2. Prinsip Anggaran Dinamis
Terdapat anggaran dinamis absolut dan
anggaran dinamis relatif. Anggaran dikatakan bersifat dinamis absolut apabila
TP dari tahun ke tahun terus meningkat. Anggaran bersifat dinamis relatif
apabila prosentase kenaikan
3. Prinsip Anggaran Fungsional
Anggaran fungsional berarti bahwa bantuan/
pinjaman LN hanya berfungsi untuk membiayai anggaran belanja pembangunan
(pengeluaran pembangunan) dan bukan untuk membiayai anggaran belanja rutin.
Prinsip ini sesuai dengan azas “bantuan luar negeri hanya sebagai pelengkap”
dalam pembiayaan pembangunan. Artinya semakin kecil sumbangan bantuan/ pinjaman
luar negeri terhadap pembiayaan anggaran pembangunan, maka makin besar
fungsionalitas anggaran.
SUMBER :
[diakses
pada 20 Desember 2017]
Adri Aswin, 2014. Prinsip Dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). [online]
http://layarasdos.blogspot.co.id/2014/06/prinsip-dalam-apbn-anggaran-pendapatan.html [diakses pada 25 Desember 2017]
Administrator, 2017. Fungsi dan Peran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
[online] https://dotedu.id/fungsi-dan-peran-apbn-anggaran-pendapatan-dan-belanja-negara/ [diakses pada 17 Desember 2017]
Enigma, 2017. Peran APBN Terhadap Perekonomian Masyarakat. [online] http://www.bhataramedia.com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-5-peranan-apbn-terhadap-perekonomian-masyarakat/ [diakses pada 20 Desember 2017]
Falah Khariswa, 2017. Fungsi Dan Tujuan APBN. [online] http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2015/10/fungsi-dan-tujuan-apbn.html [diakses pada 15 Desember 2017]
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut